Kebanyakan orang, terutama anak-anak dan remaja akan merasa lemas dan tidak fokus ketika berpuasa. Dikarenakan tidak adanya asupan makanan dan minuman sejak waktu sahur. Hal ini juga berimbas kepada kegiatan belajar-mengajar. Seringkali guru mendapati bahwa siswa menjadi lemas dan tidak bertenaga dengan alasan sedang berpuasa. Padahal, jika ditelusuri lebih lanjut, manusia mempunyai mekanisme sistem pencernaan yang hebat sehingga bisa menyimpan cadangan gula untuk beraktivitas, termasuk belajar, hingga pada batas waktu tertentu, yang nantinya juga  bisa diisi ulang dengan cara beristirahat. 

 

PERHATIKAN HAL-HAL BERIKUT!

 

Beberapa hal yang harus diperhatikan guru ketika mengajar di bulan puasa adalah jam pelajaran dan teaching scenario. Untuk jam pelajaran sendiri, ada baiknya bagi guru untuk berkoordinasi dengan Waka (Wakil kepala sekolah) Kurikulum yang mengurus tentang jam pelajaran ini, agar menjadwalkannya dengan baik mengikuti kondisi fisiologis manusia ketika berpuasa. Baiknya jam pelajaran untuk mata pelajaran yang cenderung membutuhkan pemusatan perhatian yang lebih banyak dan cenderung berat dilakukan saat pagi hari dari pukul 8 hingga maksimal pukul 12 siang. Kemudian kegiatan pembelajaran dihentikan sejenak dengan kegiatan istirahat agar siswa sempat memulihkan fisik dan tidak mengalami kondisi cognitive overload atau kelebihan beban kognisi sehingga ketika kegiatan pembelajaran kembali dilanjutkan, siswa bisa kembali fresh.  

 

Faktor lainnya adalah teaching scenario. Guru harus memilih dengan bijak metode apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar sesuai dengan siswa dan tetap efektif hingga bisa mencapai target yang dituju. Salah satu metode pembelajaran yang bisa dilakukan adalah metode active learning. 

 

MENGAPA ACTIVE LEARNING?

Metode active learning adalah metode pembelajaran yang bersifat menghubungkan antara informasi dan pengalaman sebelumnya dengan informasi dan pengalaman baru sehingga siswa bisa membangun pengetahuan baru. Metode active learning dinilai efektif karena melibatkan partisipasi siswa dalam kegiatan kelas, sehingga bisa meningkatkan performa dan interaksi siswa, baik sesama individu maupun dari satu individu kepada grup, dan bisa merefleksikan apa yang telah ia pelajari, lalu menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari. 

 

Lalu, bagaimana metode active learning bisa membantu menjaga atensi dan mood siswa tetap stabil atau malah meningkat? 

Active learning berfokus pada penyelesaian masalah yang ada yang telah diberikan oleh guru yang disesuaikan dengan materi yang dipelajari lewat sesi diskusi grup, studi kasus pemecahan masalah, observasi, praktikum, permainan peran, dan metode langsung lainnya. Kuncinya yang paling utama agar metode ini berjalan efektif adalah guru yang bertugas sebagai pemandu yang bisa memoderatori kelas dengan baik. Tujuannya ialah bukan siswa mempelajari hal baru, melainkan membantu siswa memahami ide dan konsep yang telah dipelajari sehingga siswa bisa memahami lebih luas ide dan konsep tersebut dan membuat mereka tetap terlibat dengan materi yang dipelajari. 

 

Guru bisa melakukan hal-hal dibawah ini untuk membuat teaching scenario menggunakan metode active learning dalam kegiatan pembelajaran di kelas;

 

  • Buatlah sesi pemahaman materi

Sesi ini bisa diisi dengan membaca atau menonton klip video yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Tidak melulu harus berisi penjabaran materi, berita atau cerita yang berkorelasi dengan materi pelajaran bisa menaikkan tingkat keingintahuan siswa dan membuat siswa merasa tertarik dengan materi yang akan dipelajari.

 

  • Adakan sesi pre-test

Pre-test bisa sangat membantu guru untuk menentukan ekspektasi nilai yang bisa didapat oleh siswa setelah mempelajari tentang topik tersebut. Buatlah pre-test yang menarik lewat gadget seperti test via Quizizz.com atau Kahoot.  

 

  • Masukkan sesi khusus selama kegiatan pembelajaran

Sesi khusus dapat berupa diskusi grup terfokus, dialog antar siswa, permainan peran, atau jika ini adalah kelas eksakta, gru bisa memasukkan praktikum sederhana atau observasi. Mintalah siswa mengerjakannya secara berkelompok, dan pastikan agar setiap siswa terlibat aktif dalam kelompoknya.

 

  • Bermain game sebagai sesi ice breaking

Bermain gim sederhana, baik yang bisa dilakukan lewat gadget atau manual menggunakan benda-benda yang ada di sekitar siswa bisa membantu siswa menyegarkan pikiran mereka sebelum kembali berkutat dengan materi pelajaran. Ice Breaking yang melibatkan gerak tubuh juga bisa membantu siswa agar tidak merasa cepat lelah dan pegal karena harus duduk lama. 

 

  • Guru Beraksi

Setelah sesi metode langsung tadi, guru bisa menerangkan mengenai materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kegiatan yang telah dilakukan oleh siswa. Guru juga bisa menghubungkannya dengan topik yang akan dipelajari atau dengan topik lain diluar materi yang didiskusikan agar siswa semakin memiliki rasa ingin tahu dan ingin belajar. 

 

  • Penilaian yang seru

Guru bisa melemparkan satu pertanyaan kepada satu siswa untuk menguji apakah pemahaman siswa telah mencapai standar yang diinginkan atau tidak. Sistem penilaian seperti ini tentu saja bukan satu-satunya sumber untuk menilai apakah pemahaman siswa sudah memenuhi ekspektasi. Guru juga bisa menggunakan media yang sama seperti saat pre-test.

 

Itulah enam langkah yang bisa dimasukkan ke dalam teaching scenario agar guru tetap menjaga pace belajar siswa di kelas. Waktu yang ada bisa dimaksimalkan, siswa tetap bisa memusatkan perhatian mereka kepada topik pelajaran yang dibahas, sementara guru bisa menjaga stamina dan energi selama berpuasa. 

Active learning memang bisa menjadi pilihan yang baik bagi guru untuk mendapatkan perhatian siswa pada materi pembahasan selama di kelas, namun jika siswa dibiarkan begitu saja tanpa diawasi, metode ini tidak akan menjadi efektif lagi.

 

DALAM METODE ACTIVE LEARNING, GURU HARUS…

 

Berikut adalah hal-hal yang mesti diperhatikan dalam menerapkan metode active learning di kelas;

  1. Jangan pernah meninggalkan siswa; guru wajib sekali untuk tetap menemani siswa selama siswa melakukan kegiatan sendiri. Tetap awasi dan perhatikan siswa dan jangan segan-segan untuk membantu siswa selama mereka membutuhkan bantuan.
  2. Langsung membahas topik baru tanpa adanya pengenalan; metode active learning memang bertumpu pada kegiatan siswa seperti diskusi, studi kasus, praktikum, dan lain-lain. Namun, engagement siswa dengan topik pembahasan haruslah ada sebelum mereka melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Maka dari itu, cobalah untuk menghubungkan topik pembahasan yang akan dipelajari dengan kehidupan siswa sehari-hari sebelum membahas materi tersebut.
  3. Pembagian waktu yang tidak ideal; suatu sesi yang terlalu lambat bisa membuat siswa merasa bosan dan tidak tertarik lagi dengan kegiatan pembelajaran. Sebaliknya, jika suatu sesi terlalu cepat, siswa bisa merasa terburu-buru dan kekurangan waktu untuk memahami inti pembahasan.
  4. Menargetkan agar satu bab pembahasan selesai dibahas dalam sekali pertemuan; bagilah satu bab pembahasan menjadi dua atau tiga kali pertemuan. Biarkan siswa beradaptasi dan mengikat diri dengan materi yang dipelajari. Dengan ini guru juga mempunyai waktu untuk mengobservasi dan menganalisis cara belajar dan kemampuan setiap siswa.
  5. Menetapkan standar penilaian yang tinggi; sebaiknya guru tidak menetapkan ekspektasi nilai yang tinggi karena hal ini bisa membebani siswa. Akan lebih baik jika guru menerapkan delta poin untuk membandingkan nilai antara pre-test dan post-test sehingga guru juga bisa menganalisis kemampuan siswa.

 

Menjaga pace belajar tetap menyenangkan, atraktif, dan interaktif dengan metode active learning adalah salah satu hal yang bisa dilakukan oleh guru untuk kegiatan pembelajaran selama puasa. Jangan takut siswa akan menjadi lebih kelelahan karena metode ini. Semua bisa diatasi selama guru bisa membagi sesi-sesi yang ada dalam porsi waktu yang tepat.

 

Jika Bapak/Ibu guru masih merasa kebingungan dalam memahami metode active learning, Bapak/Ibu guru bisa mengunjungi guruinovatif.id untuk materi yang lebih lengkap. 

 

Penulis: Runai Maharani Aulia Rahmah 

Editor: Miranti Diah Prastika

Subscribe To Our Newsletter

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

×

Kami siap membantu Anda

Selamat datang di Hafecs. Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait layanan kami, jangan sungkan untuk bertanya melalui call centre Hafecs di bawah melalui WhatsApp atau kirim email melalui halaman kontak kami
×