Kadangkala siswa dalam proses pembelajaran di kelas sulit dalam menerima materi yang disampaikan oleh gurunya. Siswa hanya mendengar informasi tanpa mampu menyerap informasi itu dengan baik karena mereka belum memiliki sesuatu dalam benak mereka untuk menghubungkan informasi baru saja yang mereka terima. 

Guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran di kelas, ia menentukan seberapa dalam dan sejauh apa materi yang akan disajikan. Bahkan bukan sekedar mengenai materi, lebih dari itu guru juga mengatur jalannya pembelajaran, membangun suasana yang nyaman, membimbing serta mengarahkan siswa, menjadi panutan, dan membantu menyelesaikan masalah yang menjadi kendala saat pembelajaran. Dengan berbagai macam tugas yang dihadapi guru, tentu saja penerapan Pedagogical Content Knowledge (PCK) )dalam proses pembelajaran diharapkan bisa mencapai tujuan pembelajaran.

 

Apa sih itu PCK?

Pedagogical Content Knowledge atau biasa disebut dengan PCK merupakan sebuah penemuan menarik berupa sebuah ide yang berlandaskan pada keyakinan bahwa mengajar bukan hanya sekedar tentang menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa, kemudian siswa bisa menghafal dan mengulang materi pelajaran. Mengajar merupakan proses membuat siswa mampu memahami dan menggunakan  pemahamannya untuk memecahkan masalah-masalah dalam pembelajaran, bahkan membuat mereka mampu menciptakan ide/gagasan baru.

Gambar 1. Konsep PCK

Pedagogical Content Knowledge diperlukan agar siswa mampu menghubungkan setiap materi yang diajarkan oleh guru dengan pemahaman yang sudah ada pada diri mereka. Pembelajaran seringkali gagal karena siswa hanya mendengar tanpa bisa menyerap materi dengan baik, itu disebabkan karena belum memiliki sesuatu di pikiran mereka yang relevan dengan materi dipaparkan.

Shulman (1986)  menegaskan bahwa PCK yang dimiliki seorang guru menentukan pembelajaran konsep sebuah topik akan menjadi lebih mudah atau lebih sulit dipahami oleh siswa. PCk berperan penting dalam pembentukan proses konsepsi dan mengidentifikasi prakonsepsi para siswa di dalam kelas. Jika guru mampu mengidentifikasi prakonsepsi siswa, maka guru akan dapat memilih informasi yang sesuai dengan prakonsepsi dan cara “menghubungkan” informasi itu dengan prakonsepsi yang dimiliki oleh siswa dengan menggunakan konteks yang sesuai.  Dengan ini siswa akan dapat lebih mudah dalam memahami dan menginternalisasi berbagai konsep yang diajarkan oleh guru.

Sejarah PCK

PCK awalnya dikenalkan oleh Shulman pada tahun 1987 menawarkan konsep The Knowledge Base of Teaching (Pengetahuan dasar dalam Mengajar). Shulman (1986) mengusulkan tiga kategori pengetahuan guru: pengetahuan materi, pengetahuan pedagogis, pengetahuan kurikulum. Kemudian ia melanjutkan penelitian lebih detail tentang Content Knowledge hingga akhirnya menambahkan pengetahuan kurikulum sebagai sub kategori dari pengetahuan materi itu sendiri. Selain itu Morine-Dershimer dan Kent (1999) berpendapat bahwa knowledge of educational outcomes tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan tentang prosedur evaluasi dan penilaian.

Mengapa PCK diperlukan oleh guru?

PCK adalah kompetensi yang dikembangkan oleh para guru dari waktu ke waktu melalui pengalaman tentang bagaimana caranya mengajarkan suatu materi dengan cara tertentu untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa. PCK diperlukan oleh guru karena PCk membantu dalam:

  1. Mengilustrasikan sebuah materi agar dapat disampaikan secara efektif dan akurat kepada siswa.
  2. Melihat materi pelajaran dari berbagai perspektif sehingga menemukan cara berbeda untuk menjelaskan di kelas dan membuatnya dapat dipahami oleh semua kalangan siswa.
  3. Mengetahui kesulitan yang membuat suatu materi sulit untuk dipelajari, konsepsi awal apa yang dibawa oleh para siswa untuk mempelajari konsep baru, dan bagaimana strategi pengajaran harus disesuaikan dengan berbagai kondisi dan latar belakang siswa,
  4. Mengembangkan metode penilaian yang dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri.
  5. Menentukan bagian-bagian materi mana yang tepat diajarkan dalam periode waktu tertentu dan tahapan-tahapan penyampaian bagian tersebut.
  6. Menemukan esensi nilai dari suatu materi pembelajaran, nilai ini yang sering kita sebut sebagai karakter.
  7. Menghubungkan materi pembelajaran pada satu waktu dengan materi pembelajaran terkait sehingga siswa mampu membangun hubungan antara materi dan memiliki pemahaman yang lebih utuh sebuah pembelajaran

Menurut Anda seberapa berpengaruhnya  PCK ini dalam proses pembelajaran dalam kelas? atau mungkin Anda memiliki cara tersendiri mengajar ketika berada di kelas yang bisa dibagikan di kolom komentar. Terima kasih

Penulis: Rasulih Akmal

Editor: Miranti Diah P

Sumber:

Zulfikar Alimuddin, F. K. (2019). Cara Mengajar Lebih Efektif dengan Menggunakan PCK (Bagi Guru Matematika&Sains). Barito Kuala: HAFECS Press.

 

Subscribe To Our Newsletter

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

×

Kami siap membantu Anda

Selamat datang di Hafecs. Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait layanan kami, jangan sungkan untuk bertanya melalui call centre Hafecs di bawah melalui WhatsApp atau kirim email melalui halaman kontak kami
×