Bagi para pendidik pasti sering sekali mengenal istilah Pedagogis. Pedagogis biasanya digunakan oleh para guru untuk pengembangan dalam mengajar dan menganalisis serta mengembangkan ilmu dari pengalaman pengajaran melalui materi-materi yang telah diberikan. Namun seiring berjalannya waktu metode pedagogis mulai dikembangkan dan disempurnakan oleh HAFECS dengan sistem Pedagogical Content Knowledge (PCK).

 

Konsep PCK tidak hanya menyangkut pengetahuan pedagogi loh, tapi juga pengetahuan konten  yang diterapkan di HAFECS, apa saja kah itu yuk simak ulasan berikut ini:

 

Dalam dunia pendidikan, kualitas guru merupakan salah satu faktor yang berkontribusi paling penting untuk pembelajaran siswa. Seorang siswa dapat dikatakan berhasil apabila memiliki ilmu pengetahuan dan pemikiran yang luas. Namun, sayangnya tidak semua siswa dapat menyerap materi yang sudah diberikan. Hal tersebut menjadi salah satu kendala yang terjadi di dunia pendidikan juga menjadi PR bagi para pendidik agar materi yang disampaikan dapat diserap dengan baik oleh siswa.

 

Cerita berikut merupakan pengalaman bapak  Dr. Zulfikar Alimuddin seorang Chief Executive Officer di PT. Cipta Daya Inovasi (CDI) sekaligus Master Trainer of HAFECS. Beliau sudah sering mengamati siswa-siswi yang ada di sekolah SMP-SMA GIBS dari 2015-Sekarang. Menurut beliau setelah mengamati banyak siswa di kelas, tantangan terbesar dalam pengajaran di kelas adalah kesulitan siswa dalam memahami materi-materi yang diajarkan oleh para guru. Umumnya para siswa tidak menunjukkan ketertarikan pada materi tersebut,  fenomena seperti itu sama dengan apa yang terjadi pada kehidupan kita sehari-hari ketika kita tidak memiliki ketertarikan pada sebuah informasi tersebut.

 

Setelah mengulas dan mencoba memahami masalah yang terjadi, maka PCK lah yang dipilih. PCK dinilai lebih efektif dan sering diaplikasikan oleh para pengajar di sekolah GIBS. Pengetahuan pedagogis (Pedagogical Knowledge) adalah pengetahuan mengenai pemilihan kata-kata yang mudah untuk diterima oleh siswa dalam menyampaikan materi tertentu. 

 

Beliau mencoba menerapkan PCK kepada para guru di GIBS melalui pelatihan-pelatihan internal. Setelah pengalaman di GIBS menunjukkan bahwa penggunaan PCK yang tepat akan membuat guru mampu “masuk” ke dalam benak siswa, maka selanjutnya melalui HAFECS beliau memperkenalkan konsep ini kepada guru lain di berbagai sekolah-sekolah di indonesia.  

 

Lalu mengapa PCK sangat dibutuhkan oleh guru?

PCK adalah kompetensi yang dikembangkan oleh para guru dari waktu melalui pengalaman tentang bagaimana caranya mengajarkan suatu konten dengan cara tertentu untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa. PCK diperlukan oleh guru karena PCK membantu dalam:

  1. Melihat materi pembelajaran dari berbagai perspektif sehingga menemukan cara berbeda untuk merepresentasikan di kelas dan membuatnya dapat dipahami oleh semua kalangan siswa.
  2. Mendeteksi kesulitan yang membuat sesuatu topik sulit untuk dipelajari, konsepsi awal apa yang dibawa oleh para siswa untuk mempelajari konsep baru, dan bagaimana strategi pengajaran harus disesuaikan dengan berbagai kondisi dan latar belakang siswa.
  3. Mengembangkan metode penilaian yang dikaitkan dengan proses pembelajaran itu sendiri.
  4. Menentukan bagian-bagian materi mana yang tepat diajarkan dalam periode waktu tertentu dan tahapan-tahapan penyampaian bagian-bagian tersebut.
  5. Menemukan esensi nilai dari suatu materi pembelajaran, esensi nilai ini yang sering kita sebut sebagai karakter.
  6. Menghubungkan materi pembelajaran pada satu waktu dengan materi pembelajaran terkait sehingga siswa mampu membagun interkorelasi antar materi dan memiliki pemahaman yang lebih untuk sebuah pembelajaran.
  7. Mengilustrasikan bagaimana sebuah materi diolah agar dapat disampaikan secara efektif dan akurat kepada peserta didik.

 

Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah sebuah temuan akademis yang sangat menarik. Temuan ini merupakan sebuah ide yang berdasarkan pada keyakinan bahwa mengajar bukan tentang menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa, lalu siswa tersebut bisa menghafal dan mengulang konten pembelajaran di kemudian hari. bahkan lebih dari itu, mengajar merupakan proses membuat siswa mampu memahami(C2) dan menggunakan pemahamannya(C3) untuk memecahkan masalah-masalah dalam pembelajaran, bahkan membuat mereka mampu melahirkan ide-ide (C6) atau menciptakan gagasan-gagasan termasuk temuan-temuan (C6). lambang-lambang C2, C3 dan C6 (C2:memahami; C3: menggunakan; C6:menciptakan)  ini berturut-turut mewakili tingkatan kognisi siswa yang merupakan salah satu ukuran keberhasilan proses pengajaran. Tingkatan-tingkatan kognisi ini dikembangkan oleh Bloom (1956) dan kemudian direvisi oleh salah seorang dan Krathwohl (2001), dan selanjutnya kita kenal dengan istilah Revised Bloom Taxonomy (RBT).

 

Pedagogical Content Knowledge (PCK) diperlukan agar siswa mampu menghubungkan setiap materi yang diajarkan oleh guru dengan pemahaman yang sudah ada pada diri mereka. Selain itu, PCK tidak selalu dapat diamati secara langsung. PCK sejatinya merupakan konstruksi internal yang dimiliki seorang guru yang hasilnya akan tampak pada capaian belajar siswa.

 

Itu tadi ulasan sedikit mengenai pengetahuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang ada di HAFECS bagaimana menarik bukan? yuks! tulis di kolom komentar info menarik apalagi yang ingin kalian ketahui mengenai HAFECS.

 

Penulis: Shafira NAP

 

Editor: Miranti Diah P

 

Sumber: HAFECS. CARA MENGAJAR LEBIH EFEKTIF. HAFECS Press, 2019.

Subscribe To Our Newsletter

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

×

Kami siap membantu Anda

Selamat datang di Hafecs. Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait layanan kami, jangan sungkan untuk bertanya melalui call centre Hafecs di bawah melalui WhatsApp atau kirim email melalui halaman kontak kami
×