Pendidikan adalah pondasi penting dalam membangun masa depan generasi muda. Pandangan ini sering kali terhalang oleh keterbatasan siswa di kelas, termasuk salah satunya adalah kecenderungan siswa untuk tidur di kelas. Fenomena ini bukan hanya mempengaruhi kualitas pembelajaran, tetapi juga mencerminkan masalah yang lebih serius dalam sistem pendidikan kita. Artikel ini akan menyelidiki alasan siswa tidur di kelas dan menawarkan beberapa solusi yang dapat membantu meningkatkan pengalaman belajar siswa. Berikut adalah alasan siswa tidur di kelas:

 

Kurangnya Tidur Malam

Di Indonesia sendiri, rata-rata jam belajar dimulai pukul 06.30 dan berakhir pukul 13.00 belum termasuk ekstrakurikuler atau belajar tambahan. Pelajar dengan jenjang lain juga memiliki jumlah jam belajar yang berbeda. Misalnya untuk jenjang sekolah dasar hanya lima jam, SMP enam jam, dan SMA tujuh hingga sembilan jam. Salah satu faktor utama yang menyebabkan siswa tidur di kelas adalah kurangnya tidur yang cukup di malam hari. Kehidupan modern saat ini dengan tekanan akademik dan kegiatan ekstrakurikuler yang padat sering membuat siswa kekurangan waktu tidur, sehingga mengantuk di kelas menjadi wajar. Penting bagi siswa untuk memprioritaskan tidur yang cukup agar dapat tetap fokus dan peka selama proses belajar di kelas.

 

Metode Pembelajaran yang Monoton

Pembelajaran yang  terfokus pada pemberian materi melalui ceramah dan bacaan yang tanpa variasi dapat membuat siswa merasa bosan dan kehilangan minat dalam belajar. Jika siswa tidak merasa terlibat dalam pembelajaran, mereka cenderung mencari pelarian dalam tidur. Penting bagi para pendidik untuk menggunakan berbagai metode pembelajaran yang menarik dan interaktif untuk mempertahankan minat dan perhatian siswa.

 

Kualitas Ruang Kelas yang Tidak Nyaman

Faktor lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi dan keterjagaan siswa di kelas. Ruang kelas yang terlalu panas, kurang ventilasi, atau kursi yang tidak nyaman dapat membuat siswa merasa tidak menyenangkan dan mengurangi kualitas pembelajaran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ruang kelas yang mengalami peningkatan kerusakan tertinggi berada di jenjang SD. Tercatat ada 60,60% ruang kelas SD dalam kondisi rusak ringan atau sedang pada tahun ajaran 2021/2022. Angka tersebut lebih tinggi 3,47% poin dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 57,13%.

Di jenjang SMP, ruang kelas yang mengalami rusak ringan atau sedang sebesar 53,30%. Persentasenya lebih tinggi 2,74% poin dibandingkan pada tahun ajaran 2020/2021 yang sebesar 50,56%.

Persentase ruang kelas rusak ringan atau sedang di SMA tercatat sebesar 45,03% pada tahun ajaran 2021/2022. Proporsinya meningkat 2,16% poin dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 42,87%. Lalu, ada 45,23% ruang kelas SMK yang rusak ringan atau sedang pada tahun ajaran 2021/2022. Persentasenya tumbuh 2,27% poin dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 42,96%. Pemerintah seharusnya memperhatikan kondisi kelayakan ruang kelas sehingga akan membuat siswa nyaman dalam belajar. Solusi dan Tindakan yang dapat diambil antara lain:

 

Menyediakan Waktu Istirahat yang Cukup

Penting bagi sekolah dan guru untuk menyadari betapa pentingnya tidur bagi kesehatan dan kualitas belajar siswa. Dengan mengatur jadwal yang rasional, secara konsisten memberikan istirahat yang cukup sehingga siswa dapat meregenerasi energi mereka. Dukungan dari keluarga juga dapat membantu memastikan siswa mendapatkan tidur yang cukup di malam hari.

 

Penggunaan Metode Pembelajaran yang Kreatif

Guru harus memperoleh pemahaman yang mendalam tentang berbagai metode pembelajaran yang menarik. Mendorong diskusi, bekerja kelompok, atau mengambil pendekatan praktis dalam pembelajaran dapat membantu meningkatkan keterlibatan siswa. Menggunakan konten yang mewakili kepentingan dan minat siswa juga dapat meningkatkan motivasi mereka untuk belajar. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti In House Training dari HAFECS. Selain mendapatkan metode pembelajaran yang efektif guru juga akan mendapatkan softskill yang diperlukan agar pembelajaran menjadi semakin menarik dan seru.

 

Menciptakan Lingkungan Kelas yang Optimal

Sekolah dan guru harus berkolaborasi untuk memastikan lingkungan belajar yang optimal di kelas. Pengaturan kelas yang merangsang dan menginspirasi juga dapat membantu menciptakan suasana belajar yang positif. Pemerintah dan manajemen sekolah mempunyai peran penting dalam menyediakan ruang kelas yang layak pakai dan nyaman.

 

Kesimpulan

Mengatasi masalah tidur siswa di kelas bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kerjasama antara siswa, guru, dan lingkungan pendidikan, kita dapat mencapai perubahan yang signifikan. Meningkatkan kualitas pembelajaran membutuhkan pemahaman terhadap masalah yang mendasari dan menerapkan metode yang relevan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan meningkatkan kualitas tidur yang baik, menghadirkan metode pembelajaran yang menarik, dan menciptakan lingkungan kelas yang nyaman, kita dapat membantu siswa mengatasi kecenderungan tidur di kelas, dan memperbaiki kualitas pendidikan secara keseluruhan.

 

Referensi

https://www.sekolahypkairkenanga.sch.id/artikel/detail/980966/sering-ngantuk-saat-belajar-kenali-penyebabnya/#:~:text=Kurang%20istirahat%20menjadi%20alasan%20nomor,dari%208%20jam%20selama%20sehari.&text=Sarapan%20yang%20tidak%20tepat%20dapat,sosis%2C%20serta%20frozen%20food%20lainnya.

https://dataindonesia.id/varia/detail/semakin-banyak-ruang-kelas-sekolah-yang-rusak-pada-20212022

 

Penulis: Yuval djenar al kaif
Editor: Jerry Hall

Baca juga berita dan artikel kami di WA channel kami: WA channel HAFECS

Subscribe To Our Newsletter

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

×

Kami siap membantu Anda

Selamat datang di Hafecs. Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait layanan kami, jangan sungkan untuk bertanya melalui call centre Hafecs di bawah melalui WhatsApp atau kirim email melalui halaman kontak kami
×